INDRALAYA – Pulang dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) Cabang Bogor, sebanyak 150 santri Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya, terpaksa harus menjadi pemeriksaan di Posko Siaga Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ogan Ilir (OI), hari ini (31/3).
Para santri tersebut menggunakan tiga buah bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). ’’Ya, mereka baru pulang dari PPRU Cabang Bogor,’’ ujar salah satu pengasuh PPRU Sakatiga Ogan Ilir, H Husnul Anam.
Di Posko Siaga Penanggulangan, satu persatu para santri turun dari mobil bus untuk menjalani pemeriksaan tes kesehatan, bahkan ketika turun pada bagian kaki disemprot dengan disinpektan.
Mereka dicatat identitasnya satu per satu, karena semuanya akan diisolasi secara mandiri. “Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis, ada duo oramg santri yang masuk ODP, karena dalam kondisi batuk, demam,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19, Wahyudi Wibowo
Sementara Asisten Mudir Bidang Akademik Ponpes RU, Abdul Muhaimin mengatakan, ke-150 santri ini berasal dari Ponpes cabang mereka yang terletak di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Mereka mengikuti program Karantina Tahfiz Al-Quran, selama 6 bulan.
“Hari ini kami pulangkan, untuk mengikuti arahan pemerintah melalui BNPB, memperpanjang masa darurat terkait Covid-19,” terangnya.
Menurut Abdul Muhaimin, sebenarnya para santri itu telah menjalani karantina lokal di Pesantren di Cibadak .
Mereka dikarantina sejak 16 Maret, hingga 29 Maret
Dari hasil pemeriksaan para santri yang pulang dari Cibadak tadi, ada setidaknya 6 orang yang masuk dalam status Orang Dalam Pantauan (ODP).
Dimana 2 diantaranya, merupakan santri yang berasal dari Ogan Ilir.”Setelah dilakukan pemeriksaan, ada indikasi demam dan batuk. Oleh karena itu mereka masuk dalam 2 ODP,” ujarnya
Bupati OI H M Ilyas Panji Alam ketika menerima informasi ada 150 santri PPRU baru pulang dari Bogor.
Bupati langsung menuju PPRU Sakatiga untuk memberikan arahan kepada para orang tua wali santr yang siap menjemput putra-putrinya dalam upaya mengantisipasi penularan Virus Covid-19.
“Mereka sudah kita periksa, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, namun kita sudah mengimbau kepada orang tua wali untuk mengkarantina mandiri putra-putrinya yang baru pulang dari Bogor yang merupakan kawasan zona merah Covid 19,” pintanya. (sid)
Komentar